KATA
PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan nikmat-Nya, terutama nikmat kesehatan, ilmu, dan
kesempatan sehingga tugas “SEJARAH
KEBUDAYAAN KAYOA” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Terima
kasih juga kepada dosen pengasuh mata kuliah
Sejarah Kebudayaan Indonesia yang
telah memberikan saya kesempatan untuk membuat tugas ini guna untuk menambah
pengetahuan tentang Sejarah Kebudayaan yang terdapat di daerah tempat kelahiran
saya yakni Guruapin, Kayoa. Selain itu juga sebagai nilai tambah dalam mata
kuliah ini. Harapan saya semoga dengan adanya tugas ini dapat menjadi sumber
inspirasi dan penambah wawasan bagi
teman-teman sekalian untuk mengetahui bagaimana Sejarah Kebudayaan Kayoa.
Namun
saya juga menyadari bahwa dalam
penyusunan tugas yang saya buat ini masih terdapat kekurangan-kekurangan
dan masih jauh dari kata sempurna baik dalam penulisan, isi, maupun penyusunannya. Untuk itu saran dan kritik
untuk membangun sangat saya harapkan dari semua pihak sebagai masukan untuk perbaikan dan
penyempurnaan penyusunan agar kedepanya bisa lebih baik lagi.
Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala aktivitas keseharian kita, sehingga apa
yang kita lakukan semoga selalu dalam lindungan-Nya, amin J
Ternate,
Desember 2011
Penyusun
Maghfirah
Sabtu
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar………………………………………………………………………………………1
Daftar
Isi………………………………………………………………………………………………2
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………………3
Bab II Sejarah Kebudayaan
Kayoa……………………………………………………….4
1. Sistem Mata Pencaharian Hidup…………………………………..4
2. Ilmu Pengetahuan atau Teknologi…………………………………4
3. Bahasa……………………………………………………………………4
4. Sistem Kepercayaan atau
Religi…………………………………….5
5. Organisasi Kemasyarakatan………………………………………….5
6. Kesenian………………………………………………………………….5
7. Kekerabatan…………………………………………………………….6
Bab IV Penutup………………………………………………………………………………7
Saran………………………………………………………………………………….7
Daftar Pustaka
BAB I
Pendahuluan
Moloku Kie
Raha mempunyai 4 Kerajaan, dalam perkembangannya kemudian menjadi gugusan pulau
yang membentang dari Halmehera Utara dengan Pulau Morotai di ujung utara dan
Kepulauan Sula di ujung selatan yang kemudian dikenal sebagai daerah Kabupaten
Maluku Utara.
Kecamatan Kayoa ditinjau dari letak geografisnya,
terdiri dari pulau-pulau kecil dan besar yang berada di gugusan pulau-pulau
Halmahera Selatan. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan struktur
pemerintah dan otonomisasi daerah, maka Kabupaten Maluku Utara pada tahun 1999,
dirubah statusnya dari sebuah Kabupaten menjadi Propinsi Maluku Utara dan
Kecamatan Kayoa masuk pada Kabupaten Halmahera Selatan yang beribukota Labuha.
Kecamatan Kayoa adalah sebuah Kecamatan yang mempunyai usia yang cukup lama,
Karenna beberapa Kecamatan yang lainnya telah dimekarkan menjadi Kabupaten,
sementara Kecamatan Kayoa masih tetap dengan statusnya Kecamatan hingga saat
ini.
Kecamatan
Kayoa mempunyai banyak sejarah dan kebudayaan yang masih dilestarikan dari
nenek moyang hingga kini dan akan tetap dijaga oleh para kaum muda dan remaja
Kecamatan Kayoa J
BAB II
Sejarah Kebudayaan Kayoa
Kebudayaan manusia terbagi tiga wujud, yaitu system
budaya, system social dan unsur-unsur budaya fisik. Dalam sistem
sosial-budaya, ada 7 unsur kebudayaan sebagai cultural universal. 7 Unsur
kebudayaan tersebut adalah:
- Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem dari nomaden yang menganut foodgathering,
semi producing, food producing hingga industri. Misalnya perburuan,
perladangan, perkebunan, pertanian, peternakan, perdagangan dan industri.
Pada umumnya, penduduk Kecamatan Kayoa bermata
pencaharian sebagai petani dan nelayan, jika diprosentasikan, jumlah penduduk
yang bermata pencaharian sebagai petani berjumlah 70%, penduduk yang bermata
pencaharian sebagai nelayan 10% sedangkan 20% lagi adalah penduduk kayoa yang
bermata pencaharian yang bervariasi, misalnya sebagai Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan wiraswasta.
- Ilmu Pengetahuan atau Teknologi
Ilmu pengetahuan atau teknologi meliputi kepandaian dalam
hal-hal tertentu. Perkembangan teknologi di Kecamatan Kayoa, masih belum sesuai
dengan harapan, walaupun demikian, kemajuan demi kemajuan teknologi yang telah
menyentuh ke lapisan masyarakat seperti teknologi informasi dan komunikasi
serta teknologi transportasi, dimana kedua teknologi ini sangat berpengaruh
kepada kehidupan masyarakat khususnya di Kecamatan Kayoa.
- Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh penduduk Kecamatan Kayoa adalah
bahasa Kayoa (Guruapin) dan Bahasa Melayu Ternate, disamping itu pula di Desa
Guruapin Kecamatan Kayoa juga didomisili oleh suku Bajo dan mereka menggunakan
bahasa mereka sendiri yakni bahasa Bajo. Selain dari suku Bajo, 60% penduduk
Kecamatan Kayoa adalah berasal dari suku Makian yang mendiami pesisir-pesisir
pantai Pulau Kayoa, dan pada umumnya, mereka menggunakan bahasa daerah Makian.
Dengan
demikian, bahasa yang digunakan bukan hanya bahasa Kayoa (Guruapin) tetapi,
juga bahasa Makian dan bahasa Bajo, karena dalam catatan sejarah bahwa suku
kayoa, bukan merupakan suku makian tetapi suku makian adalah asli suku makian
itu sendiri, hanya saja, kedua pulau Makian dan Kayoa berdekatan sehingga ada
pengaruh bahasa atau dialeg yang hampir sama.
- Sistem Kepercayaan atau Religi
Pada
umumnya, mayoritas penduduk Kecamatan Kayoa 100% beragama Islam, masyarakat
Kecamatan Kayoa memeluk agama Islam sejak dari masuknya Islam ke Maluku Utara.
Maka, kehidupan masyarakat Kecamatan Kayoa dengan adat istiadat berciri khas
Islam. Sehingga pada hari-hari besar Islam, seperti Hari Raya Idhul Fitri, Hari
Raya Idhul adha, Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra Mi’raj, dsb akan dirayakan
besar-besaran oleh seluruh masyarakat Kecamatan Kayoa.
- Sistem Organisasi Sosial
Organisasi
sosial yang terbangun di Kecamatan Kayoa, baik secara struktural tata kelola
pemerintah Desa dan organisasi-organisasi sosial kemasyarakatan seperti
organisasi pemuda dan remaja masjid berkembang dengan baik. Selain itu pula,
organisasi politik yang tumbuh dan berkembang di Negara kita juga sangat
mempengaruhi kehidupan masyarakat Kecamatan Kayoa namun, pendidikan politik
sampai saat ini sudah merupakan hal biasa yang setiap 5 tahun, kita semua akan
memilih wakil rakyat dan pemerintah
- Kesenian
Peradaban
dan perkembangan zaman selalu dibarengi dengan perkembangan di
suatu daerah. Di kecamatan Kayoa mempunyai beberapa tarian khas yang sampai
saat ini tetap dilestarikan dan diajaga keasliannya agar tidak terpengaruh oleh
budaya-budaya dari luar. Tarian-tarian tersebut adalah tarian soya-soya, tarian
gala, tarian balumpa (dana-dana), tarian togal, tarian lalayon dll. Dari
beberapa tarian tersebut, tarian soya-soya merupakan tarian yang sangat
diandalkan karena tarian soya-soya adalah satu-satunya tarian yang telah diakui
oleh tarian nasional yang keasliannya berasal dari Guruapin, Kecamatan Kayoa
- Kekerabatan
Pada
dasarnya, kekerabatan persaudaraan yang dibangun oleh masyarakat Kecamatan
Kayoa menganut system kekeluargaan yang kental dengan kehidupan sosial
kemasyarakatan yang sampai saat ini masih terjaga dan terpelihara dengan baik.
Pembauran dan pergaulan di Kecamatan Kayoa, khususnya di Guruapin sangat
terbuka dan menerima siapa saja dan dari suku mana saja untuk bias berdomisili
di Guruapin Kecamatan Kayoa.
BAB IV
Penutup
Saran
Sudah saatnya kita sebagai generasi penerus bangsa
untuk mengenal asal dan sejarah kebudayaan daerah asal kita masing-masing.
Untuk menghasilkan manusia yang bisa mengetahui dan mengenal budaya-budaya
daerah sendiri perlu lebih sering
mempelajari dan mencari tahu bagaimana sejarah kebudayaan daerah kita. Rasa
keingintahuan yang timbul akan memberikan kesempatan kepada kita untuk
mencintai budaya-budaya yang ada pada daerah kita sendiri. Selain itu, kita
akan merasa lebih terdorong untuk lebih melestarikan budaya-budaya kita sendiri
;).
DAFTAR
PUSTAKA
Narasumber:
Abd. Halik Sabtu (ayah saya sendiri)
semoga hasil penelitian yang dipublikasikan ini menambah khasanah pengetahuan tentang Kayoa bagi seluruh pembaca..
BalasHapusis the best
BalasHapusMenarik. bisah menambah pengetahuan saya tentang pulau Kayoa.
BalasHapusAlhamdulillah...
BalasHapusDengan adanya
Luar biasa, sangat menambah pengetahuan tentang sejarah Kayoa Guruapin.
BalasHapusBudaya dan Bahasa Kayoa patut di jaga serta di lestarikan baik di Indonesia maupun di seluruh Dunia.