Senin, 28 Oktober 2013

Sejarah Kebudayaan Kayoa



KATA PENGANTAR

Puji syukur  saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat-Nya, terutama nikmat kesehatan, ilmu, dan kesempatan sehingga tugas “SEJARAH KEBUDAYAAN KAYOA” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Terima kasih juga kepada dosen pengasuh mata kuliah Sejarah Kebudayaan Indonesia yang telah memberikan saya kesempatan untuk membuat tugas ini guna untuk menambah pengetahuan tentang Sejarah Kebudayaan yang terdapat di daerah tempat kelahiran saya yakni Guruapin, Kayoa. Selain itu juga sebagai nilai tambah dalam mata kuliah ini. Harapan saya semoga dengan adanya tugas ini dapat menjadi sumber inspirasi dan penambah  wawasan bagi teman-teman sekalian untuk mengetahui bagaimana Sejarah Kebudayaan Kayoa.
Namun saya juga menyadari bahwa dalam  penyusunan tugas yang saya buat ini masih terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna baik dalam penulisan, isi, maupun  penyusunannya. Untuk itu saran dan kritik untuk membangun sangat saya harapkan dari semua pihak  sebagai masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan penyusunan agar kedepanya bisa lebih baik lagi.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala aktivitas keseharian kita, sehingga apa yang kita lakukan semoga selalu dalam lindungan-Nya, amin J
                                                                             Ternate, Desember 2011
                                                                             Penyusun

                                                                             Maghfirah Sabtu



DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………………………1
Daftar Isi………………………………………………………………………………………………2
Bab I           Pendahuluan…………………………………………………………………………3
Bab II          Sejarah Kebudayaan Kayoa……………………………………………………….4
1.    Sistem Mata Pencaharian Hidup…………………………………..4
2.    Ilmu Pengetahuan atau Teknologi…………………………………4
3.    Bahasa……………………………………………………………………4
4.    Sistem Kepercayaan atau Religi…………………………………….5
5.    Organisasi Kemasyarakatan………………………………………….5
6.    Kesenian………………………………………………………………….5
7.    Kekerabatan…………………………………………………………….6
Bab IV         Penutup………………………………………………………………………………7
                   Saran………………………………………………………………………………….7
Daftar Pustaka






















BAB I

Pendahuluan

      Moloku Kie Raha mempunyai 4 Kerajaan, dalam perkembangannya kemudian menjadi gugusan pulau yang membentang dari Halmehera Utara dengan Pulau Morotai di ujung utara dan Kepulauan Sula di ujung selatan yang kemudian dikenal sebagai daerah Kabupaten Maluku Utara.
Kecamatan Kayoa ditinjau dari letak geografisnya, terdiri dari pulau-pulau kecil dan besar yang berada di gugusan pulau-pulau Halmahera Selatan. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan struktur pemerintah dan otonomisasi daerah, maka Kabupaten Maluku Utara pada tahun 1999, dirubah statusnya dari sebuah Kabupaten menjadi Propinsi Maluku Utara dan Kecamatan Kayoa masuk pada Kabupaten Halmahera Selatan yang beribukota Labuha. Kecamatan Kayoa adalah sebuah Kecamatan yang mempunyai usia yang cukup lama, Karenna beberapa Kecamatan yang lainnya telah dimekarkan menjadi Kabupaten, sementara Kecamatan Kayoa masih tetap dengan statusnya Kecamatan hingga saat ini.
          Kecamatan Kayoa mempunyai banyak sejarah dan kebudayaan yang masih dilestarikan dari nenek moyang hingga kini dan akan tetap dijaga oleh para kaum muda dan remaja Kecamatan Kayoa J















BAB II

Sejarah Kebudayaan Kayoa

Kebudayaan manusia terbagi tiga wujud, yaitu system budaya, system social dan unsur-unsur budaya fisik. Dalam sistem sosial-budaya, ada 7 unsur kebudayaan sebagai cultural universal. 7 Unsur kebudayaan tersebut adalah:
  1. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem dari nomaden yang menganut foodgathering, semi producing, food producing hingga industri. Misalnya perburuan, perladangan, perkebunan, pertanian, peternakan, perdagangan dan industri.
Pada umumnya, penduduk Kecamatan Kayoa bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan, jika diprosentasikan, jumlah penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani berjumlah 70%, penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan 10% sedangkan 20% lagi adalah penduduk kayoa yang bermata pencaharian yang bervariasi, misalnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan wiraswasta.
         
  1. Ilmu Pengetahuan atau Teknologi
Ilmu pengetahuan atau teknologi meliputi kepandaian dalam hal-hal tertentu. Perkembangan teknologi di Kecamatan Kayoa, masih belum sesuai dengan harapan, walaupun demikian, kemajuan demi kemajuan teknologi yang telah menyentuh ke lapisan masyarakat seperti teknologi informasi dan komunikasi serta teknologi transportasi, dimana kedua teknologi ini sangat berpengaruh kepada kehidupan masyarakat khususnya di Kecamatan Kayoa.

  1. Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh penduduk Kecamatan Kayoa adalah bahasa Kayoa (Guruapin) dan Bahasa Melayu Ternate, disamping itu pula di Desa Guruapin Kecamatan Kayoa juga didomisili oleh suku Bajo dan mereka menggunakan bahasa mereka sendiri yakni bahasa Bajo. Selain dari suku Bajo, 60% penduduk Kecamatan Kayoa adalah berasal dari suku Makian yang mendiami pesisir-pesisir pantai Pulau Kayoa, dan pada umumnya, mereka menggunakan bahasa daerah Makian.
Dengan demikian, bahasa yang digunakan bukan hanya bahasa Kayoa (Guruapin) tetapi, juga bahasa Makian dan bahasa Bajo, karena dalam catatan sejarah bahwa suku kayoa, bukan merupakan suku makian tetapi suku makian adalah asli suku makian itu sendiri, hanya saja, kedua pulau Makian dan Kayoa berdekatan sehingga ada pengaruh bahasa atau dialeg yang hampir sama.

  1. Sistem Kepercayaan atau Religi
Pada umumnya, mayoritas penduduk Kecamatan Kayoa 100% beragama Islam, masyarakat Kecamatan Kayoa memeluk agama Islam sejak dari masuknya Islam ke Maluku Utara. Maka, kehidupan masyarakat Kecamatan Kayoa dengan adat istiadat berciri khas Islam. Sehingga pada hari-hari besar Islam, seperti Hari Raya Idhul Fitri, Hari Raya Idhul adha, Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra Mi’raj, dsb akan dirayakan besar-besaran oleh seluruh masyarakat Kecamatan Kayoa.

  1. Sistem Organisasi Sosial
Organisasi sosial yang terbangun di Kecamatan Kayoa, baik secara struktural tata kelola pemerintah Desa dan organisasi-organisasi sosial kemasyarakatan seperti organisasi pemuda dan remaja masjid berkembang dengan baik. Selain itu pula, organisasi politik yang tumbuh dan berkembang di Negara kita juga sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat Kecamatan Kayoa namun, pendidikan politik sampai saat ini sudah merupakan hal biasa yang setiap 5 tahun, kita semua akan memilih wakil rakyat dan pemerintah

  1. Kesenian
Peradaban dan perkembangan zaman selalu dibarengi dengan perkembangan di suatu daerah. Di kecamatan Kayoa mempunyai beberapa tarian khas yang sampai saat ini tetap dilestarikan dan diajaga keasliannya agar tidak terpengaruh oleh budaya-budaya dari luar. Tarian-tarian tersebut adalah tarian soya-soya, tarian gala, tarian balumpa (dana-dana), tarian togal, tarian lalayon dll. Dari beberapa tarian tersebut, tarian soya-soya merupakan tarian yang sangat diandalkan karena tarian soya-soya adalah satu-satunya tarian yang telah diakui oleh tarian nasional yang keasliannya berasal dari Guruapin, Kecamatan Kayoa

  1. Kekerabatan
Pada dasarnya, kekerabatan persaudaraan yang dibangun oleh masyarakat Kecamatan Kayoa menganut system kekeluargaan yang kental dengan kehidupan sosial kemasyarakatan yang sampai saat ini masih terjaga dan terpelihara dengan baik. Pembauran dan pergaulan di Kecamatan Kayoa, khususnya di Guruapin sangat terbuka dan menerima siapa saja dan dari suku mana saja untuk bias berdomisili di Guruapin Kecamatan Kayoa.
























BAB IV
Penutup

Saran
Sudah saatnya kita sebagai generasi penerus bangsa untuk mengenal asal dan sejarah kebudayaan daerah asal kita masing-masing. Untuk menghasilkan manusia yang bisa mengetahui dan mengenal budaya-budaya daerah sendiri  perlu lebih sering mempelajari dan mencari tahu bagaimana sejarah kebudayaan daerah kita. Rasa keingintahuan yang timbul akan memberikan kesempatan kepada kita untuk mencintai budaya-budaya yang ada pada daerah kita sendiri. Selain itu, kita akan merasa lebih terdorong untuk lebih melestarikan budaya-budaya kita sendiri ;).





















DAFTAR PUSTAKA


Narasumber:
Abd. Halik Sabtu (ayah saya sendiri)

5 komentar:

  1. semoga hasil penelitian yang dipublikasikan ini menambah khasanah pengetahuan tentang Kayoa bagi seluruh pembaca..

    BalasHapus
  2. Menarik. bisah menambah pengetahuan saya tentang pulau Kayoa.

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah...
    Dengan adanya

    BalasHapus
  4. Luar biasa, sangat menambah pengetahuan tentang sejarah Kayoa Guruapin.
    Budaya dan Bahasa Kayoa patut di jaga serta di lestarikan baik di Indonesia maupun di seluruh Dunia.

    BalasHapus